Saya bertemu teman putri saya di kafe dan kami mulai mengobrol. Saat kami berbicara, dia bertanya apakah saya bisa membantunya meraba vaginanya. Pada awalnya, saya enggan karena kami di depan umum tetapi dia kemudian menyebut saya pengecut, jadi saya menyelipkan jari saya ke dalam torehannya dan meraba vaginanya. Saya juga membelai payudaranya yang berair.
Anda harus masuk untuk mengirim komentar dinding. Silahkan Gabung atau Daftar (gratis).